Tips burung - Prenjak kepala merah atau di Jawa Tengah biasa disebut dengan burung Prenjak Tamu, merupakan jenis burung dari keluarga Prinia yang secara sepintas hampir sama dan sangat mirip dengan burung Prenjak lumut.
Jika diamati dengan seksama dan teliti, Prenjak kepala merah memiliki warna badan terutama bagian dada yang berwarna abu-abu agak gelap kehitaman sedangkan Prenjak lumut bagian badan punggungnya berwarna agak kehijauan.
Prenjak kepala merah/Prenjak Tamu |
Perbedaan jenis kelamin.
- Untuk membedakan jenis kelamin Prenjak tamu dan Prenjak lumut bisa dilakukan dengan ciri yang sama, yaitu jika jantan maka pada bagian ekornya akan terdapat 2 bulu ekor yang lebih panjang sedangkan yang betina tidak terdapat 2 bulu ekor yang lebih panjang tersebut.
- Pada bulu bagian dada, biasanya Prenjak lumut dan Prenjak Tamu jika jantan warna bulu bagian dada berwarna lebih gelap dan tegas.
- Sekilas memang memiliki ciri yang hampir sama antara Prenjak kepala merah dan Prenjak lumut secara ciri fisik dan ukuran tubuhnya, namun perihal kicauan dan suara, Prenjak Tamu jantan suaranya lebih variatif dan lebih keras dibandingkan dengan Prenjak lumut.
Prenjak kepala merah/Prenjak Tamu selain suara yang lebih variatif, harapan untuk hidup ketika kita membeli bakalannya juga lebih baik dibanding dengan Prenjak lumut yang sangat rentan mati ketika diperlihara dalam sangkar.
Akan tetapi jika Anda baru saja membeli Prenjak Tamu bakalan dari pedagang burung, akan lebih baik jika membaca cara perawatannya supaya burung bisa bertahan hidup diperlihara di rumah, berikut ini cara perawatannya.
Perawatan bakalan prenjak kepala merah.
- Ketika baru saja membeli burung Prenjak kepala merah bakalan jangan langsung memandikan burung, apalagi hingga basah kuyup dengan harapan burung cepat jinak. Langsung memandikan burung bakalan justru hanya akan membuat burung semakin stress dan bisa tidak mau makan akhirnya berakhir dengan kematian.
- Selalu sediakan dan beri pakan kroto di dalam sangkarnya, meskipun burung sudah mau memakan voer lembut, hal tersebut supaya burung tetap terjaga kesehatan dan staminanya.
- Beri juga pakan jangkrik kecil yang sudah dibuang kepala dan kaki-kakinya, beri sebanyak 3 atau 4 ekor pada pagi dan sore harinya.
- Penjemuran juga perlu rutin dilakukan pada pagi hari dengan durasi sekitar 1 s/d 2 jam sehari.
- Jangan terlalu banyak memberikan pakan ulat hongkong, jika terlalu banyak akan berbahaya pada kesehatan mata burung, lebih baik beri UH yang sedang ganti kulit berwarna putih. Beri Uh sehari cukup 3-4 ekor ulat saja. Baca juga plus minus pemberian pakan ulat honkong pada burung.
- Biasanya jika burung sudah merasa nyaman dan bisa beradaptasi, burung akan mau mandi sendiri di dalam cepuk air minum. Jadi lebih baik sediakan cepuk air minuman yang agak besar supaya burung bisa berendam mandi.
- Sedangkan jika burung belum mau makan voer, untuk cara melatihnya bisa Sobat baca di artikel Tujuh hari melatih prenjak mau makan voer.
Setelah burung bisa makan voer dan beradaptasi dengan lingkungan manusia dan sangkarnya, tentunya kita berharap burung bisa diperdengarkan kicauannya dan supaya burung lebih cepat gacor, Sobat bisa carikan Prenjak kepala merah betina yang bisa sobat jadikan pemancing pejantan cepat berbunyi dan gacor. Selamat mencoba.
Belum ada tanggapan untuk "Perawatan prenjak kepala merah bakalan"
Posting Komentar