Tips burung - Membeli burung Murai bakalan tangkapan hutan memang menjadi daya tarik tersendiri bagi penghobi burung Murai,
mungkin membeli Murai hasil tangkapan hutan bisa memiliki tantangan tersendiri dalam perawatannya dan juga harganya yang tentu lebih murah dibanding dengan Murai batu hasil breeding.
Murai bahan tangkapan hutan |
Namun tidak sedikit cerita tentang kegagalan dari Kicau mania tentang perawatan burung Murai bakalan tangkapan hutan, rata-rata mereka mengeluh burung hanya bertahan beberapa hari kemudian perlahan-lahan Murai menjadi drop dan akhirnya mati. Hal inilah yang membuat admin tips burung mencari dan mengumpulkan artikel dari berbagai sumber tentang perawatan Murai tangkapan hutan supaya berhasil dan bisa bertahan hidup.
Artikel ini diharapkan bisa membantu Sobat kicau mania dalam merawat dan menangani Murai bakalan tangkapan hutan supaya bisa bertahan hidup, berikut ini ulasannya.
Langkah awal yaitu mengurangi dan menghindari burung menjadi Stress.
Burung Murai dari tangkapan hutan tentunya akan sangat terkejut dengan situasi sangkar, lingkungan, pakan, minuman, suhu lingkungan baru, perlakuan burung dan juga manusia tentunya. Selain hal-hal tersebut, ada hal lain yang juga turut berpengaruh menjadikan burung menjadi drop fisiknya dan stress yaitu kondisi di dalam sangkar dan menempuh perjalanan jauh. Untuk itu kita perlu berhati-hati dalam memperlakukan burung Murai bakalan tangkapan hutan supaya burung bisa bertahan hidup.
Perawatan Murai bahan tangkapan hutan.
Setibanya di rumah, untuk mengurangi burung semakin stress dan drop kesehatannya, hindari perlakuan di atas dengan cara mengantung sangkar di tempat yang tenang disendirikan dari burung lain dengan suhu dan sirkulasi udara yang baik dan tidak terlalu panas.
Kerodong sangkar selama 1 mingguan terlebih dahulu, supaya burung bisa lebih tenang dan tidak ketakutan ketika melihat manusia. Membeli Murai bahan dari penjual tentu kita tidak mengetahui persis kesehatan dan kondisi burung, untuk itu berikan multi vitamin dalam air minum burung dan pastikan selalu diganti setiap pagi hari.
Akan lebih baik jika Anda tidak terburu-buru mengenalkan burung pada lingkungan manusia yang ramai, karena jika memaksakan bisa berakibat burung semakin sulit dijinakkan dan justru semakin stress dan ketakutan.
Selain jangan terburu-buru mengenalkan burung dengan lingkungan manusia yang ramai, hal lain yang juga perlu Sobat perhatikan yaitu jangan juga terburu-buru memaksa burung untuk mau makan voer. Akan lebih baik jika burung tetap diberi pakan serangga terlebih dahulu seperti jangkrik, ulat hongkong, kroto, belalang atau ulat bambu hingga burung benar-benar sehat dan bisa mulai terbiasa dengan lingkungan barunya.
Hal lain yang juga perlu Sobat perhatikan ketika menangani Murai bakalan tangkapan hutan yaitu, jangan terburu-buru memaksa untuk memandikan burung. Jadi pada dasarnya ketika kita merawat Murai tangkapan hutan yang baru dibeli yaitu butuh kesabaran dan pastikan burung sudah berkurang tingkat stressnya atau bahkan sudah tidak stress sama sekali, barulah kita melakukan perawatan selanjutnya.
Biasanya jika burung sudah hilang stressnya, burung akan terlihat lincah dan aktif, lebih terlihat tenang dengan sesekali bersuara ngeriwik atau bisa juga ngeplong keras.
Wah, Bagus sekali Artikelnya dan tulisanya sangat menarik sekali! Saya suka ini.
BalasHapusKunjungi juga: https://kicaumania373.wordpress.com/2016/10/20/perawatan-murai-batu-baru-beli/