Breeding Pleci, kenapa tidak
!..menyadari dari hari ke hari peminat Pleci semakin meningkat namun
ketersediaan burung Pleci tangkapan hutan semakin berkurang dan bila dibiarkan
bisa menjadi punah jika manusia terus menerus memburunya untuk dijual.
Dahulu ada teman yang berfikiran bahwa
ternak Pleci tidak menghasilkan nilai ekonomis apapun karena bakalannya saja
cuman 20rb, namun dewasa ini karena stok Pleci liar di hutan semakin berkurang
dan peminat semakin meningkat menjadikan burung Pleci menjadi mahal dan sulit
didapatkan di kios-kios burung. Jika adapun harga bakalan dalam ombyokan yang
belum jelas juga cukup mahal yaitu sekitar 45rb/ekornya.
Sepasang burung Pleci |
Adapun komunitas Josterops dari Jogja
yang digawangi oleh Om.Waskito dari Maguwoharjo Jogja merupakan komunitas
pencinta Pleci untuk breeding, dari komunitas tersebut saya mendapatkan
referensi beternak Pleci yang cukup lengkap dan saya coba tuliskan kembali
untuk Anda sebagai bahan pengetahuan untuk mencoba menangkarkan Pleci sendiri
di rumah. Berikut ini cara menangkar Pleci menggunakan sangkar gantung biasa,
tahap demi tahapan.
Pemilihan calon indukan Pleci.
Pastikan calon indukan berjenis kelamin
jantan dan betina, untuk membedakan jenis kelamin burung Pleci yang jantan dan
betina bisa Anda coba baca di membedakan jenis kelamin Pleci.
Pilih burung dengan umur yang cukup
yaitu di atas 1 tahun, sedangkan jantan Pleci pilih yang sudah matang dan gacor
termasuk ngalas. Dengan kondisi jantan yang sudah ngalas dikondisikan agar
betina cepat tertarik dan birahi mendengar suara ngalas jantannya.
Tahap penjodohan.
Selesai dengan pemilihan bakal indukan,
tahap selanjutnya yaitu menjodohkan Pleci jantan dan betina yang akan
dikawinkan. Dimulai dengan menjejerkan sangkar “belum dicampur”, selama 1 s/d 2
mingguan baik siang dan malam dekatkan terus keduanya. Selama proses
penjodohan, berikan pakan yang banyak mengandung protein seperti UH maupun
kroto.
Pada minggu pertama, hari ke 5 proses
penjodohan, Sobat Pleci mania bisa mulai cek hasil penjodohan dengan cara
memisahkan kedua bakalan indukan tersebut dengan menjauhkan keduanya tanpa
saling melihat.
Jika keduanya sudah sama-sama gelisah
dan saling memanggil dengan nada salin bersahutan, maka proses penjodohan
sepertinya mulai membuahkan hasil.
Jika kebetulan Sobat Pleman mendapati
kondisi seperti tersebut, coba pada malam harinya kedua bakal indukan sudah
bisa dicoba dicampurkan ke dalam 1 sangkar dan sambil diperhatikan. Ketika
keduany terlihat saling berhimpit dan bisa terjadi proses perkawinan maka
menandakan burung benar-benar jodoh.
Namun jika terlihat Pleci jantan galak
dan tidak akur, lebih baik dipisahkan kembali namun sangkar tetap dihimpitkan
dan keduanya bisa coba disatukan kembali dalam 3 hari kedepan.
Sangkar breeding Pleci.
Sangkar breeding Pleci bisa menggunakan
sangkar dengan ukuran 40x30x40 cm, sedangkan perlengkapan dalam sangkar
tentunya standar sangkar burung pada umumnya dengan cepuk makan dan minuman.
Sarang dan telur Pleci |
Tambahan lainnya dalam sangkar ternak
yaitu dudukan atau tatakan untuk susuh/sarang tempat Pleci akan bertelur. Bahan
susuh/sarang burung Pleci untuk bertelur dan mengerami telurnya bisa dari serat
nanas yang halus atau rumput kering yang halus juga.
Metode pisah dan campur indukan.
Dikutip dari blog Josterop, metode pisah
campur bisa dilakukan pada malam hari sampai pagi hari. Burung pada malam hari
dipisahkan antara jantan dan betinanya, pada pagi hari setelah selesai mandi
jemur keduanya bisa dicampurkan kembali.
Metode pemisahan juga bisa dilakukan
ketika burung betina akan bertelur, ditandai dengan sering keluar masuk sarang
dan juga bagian perut burung tampak membesar. Pemisahan indukan jantan dari
betina menjelang bertelur bertujuan supaya betina mau masuk dalam sarang dan
bertelur, karena jika tidak dipisah biasanya betina enggan menetap dalam sarang
namun memilih berhimpitan dengan pejantannya.
Perlakuan dan perawatan pada masa pengeraman telur.
Pada masa pengeraman telur, pakan seperti Kroto atau UH bisa dikurangi atau
bahkan dihentikan sementara. Sedangkan mandi dan jemur juga dihentikan supaya
tidak mengganggu proses pengeraman telur.
Lamanya proses pengeraman hingga menetas, telur Pleci biasanya membutuhkan
waktu sekitar 11 s/d 12 hari.
Bagaimana setelah telur Pleci menetas.
Jika telur Pleci sudah menetas, pakan dengan protein dan gizi tinggi perlu
kita sediakan dan tidak boleh sampai terlambat. Yang terjadi jika sampai pakan
terlambat dan habis, biasanya indukan akan membuang piyikannya karena mengira
ketersediaan pakan tidak mencukupi untuk membesarkan anak-anaknya.
Pleci piyikan baru menetas |
Lima hari pertama setelah telur menetas merupakan masa paling kritis bagi
piyikan Pleci, jika melewati 5 hari pertama setelah menetas berjalan aman dan
piyikan sehat maka pakan bisa ditambah dengan potongan jangkrik kecil-kecil,
namun pakan harus selalu diganti jika menggunakan potongan jangkrik kecil-kecil
karena tidak bisa digunakan sampai esok harinya.
Baca juga masalah yang sering terjadi ketika breeding Pleci.
Baca juga masalah yang sering terjadi ketika breeding Pleci.
Sumber artikel dan gambar : blog josterop dot net.
Belum ada tanggapan untuk "Tips dan panduan beternak Pleci"
Posting Komentar